Sabtu, 24 Desember 2011

Yang Mana Akhwat Sejati



Siapakah Akwat Sejati???
Suatu hari aisyah kecil bertanya pada ayahnya.
Abi ceritakan padaku tentang Akhwat sejati?”
Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum:
Anakku …
Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang memesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.

Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan, tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.

Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.

Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.

Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya.

“Lantas apa lagi Abi?”, sahut putrinya.

Ketahuilah putriku …
Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian, tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari Kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.

Dan ingatlah …

Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.

Setelah itu sang anak kembali bertanya, “Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?”

Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata,”Pelajarilah mereka!”

Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “Istri Rosulullah”

***

Akhwat sejati tidak dilihat dari jilbabnya yang anggun, tetapi dilihat dari kedewasaannya dalam bersikap.

Akhwat sejati tidak dilihat dari retorikanya ketika aksi, tetapi dilihat dari kebijaksanaannya dalam mengambil keputusan.

Akhwat sejati tidak dilihat dari banyaknya ia berorganisasi,tetapi sebesar apa tanggungjawabnya dalam menjalankan amanah.

Akhwat sejati tidak dilihat dari kehadirannya dalam syuro’, tetapi dilihat dari kontribusinya dalam mencari solusi dari suatu permasalahan.

Akhwat sejati tidak dilihat dari tasnya yang selalu membawa Al - Qur’an,tetapi dilihat dari hafalan dan pemahamannya akan kandungan Al - Qur’an tersebut.

Akhwat sejati tidak dilihat dari aktivitasnya yang seabrek,tetapi bagaimana ia mampu mengoptimalisasi waktu dengan baik.

Akhwat sejati tidak dilihat dari IP-nya yang cumlaude, tetapi bagaimana ia mengajarkan ilmunya pada umat.

Akhwat sejati tidak dilihat dari tundukan matanya ketika interaksi, tetapi bagaimana ia mampu membentengi hati.

Akhwat sejati tidak dilihat dari partisipasinya dalam menjalankan kegiatan, tetapi dilihat dari keikhlasannya dalam bekerja.

Akhwat sejati tidak dilihat dari sholatnya yang lama, tetapi dilihat dari kedekatannya pada Robb di luar aktivitas sholatnya.

Akhwat sejati tidak dilihat kasih sayangnya pada orang tua dan teman - teman, tetapi dilihat dari besarnya kekuatan cinta pada Ar - Rahman Ar - Rahiim.

Akhwat sejati tidak dilihat dari rutinitas dhuha dan tahajjudnya, tetapi sebanyak apa tetesan air mata penyesalan yang jatuh ketika sujud.
kamu??

Berterima Pula, Kasihku Nyata

Sakura indah bertebaran megah
Lewati angan bertubuh pasrah
Redupkan api kian memarah
Sejukan rasa nyawa berdesah
Luluhkan hati dalam dekapan pasrah

Mawar merah tak selalu bergairah
Bukan nyata bila hanya
Duri menggarang bila ada
Memanjang sejauh kaki haluanya
Tusuk hati dan luluh dalam dekapan pasrah

Tatapan mata nyanyikan makna
Kemudian adalah pesona satya
Makna tajam merujam paksa
Malaikat pun tak kuat akan getaranya
Sekali lagi, luluh dalam dekapan pasrah

Fajar pagi silaukan gelap
Fajar cinta buat mata meratap
Namun keduanya tak kian menghadap
Dekat sinar cintamu memancar sigap
Jiwaku tak kuat akan berbagai syarat

Ingin rasa ungkapkan rintihnya
Mendalam semu berkalung makna
Terhempas ombak  hancurlah  karang
Setajam pisau pedang terhunus
Menusuk palung cinta bertahta

Berlalu pasti hari meyakin
Rindu datang sebab tak jumpa
Serang selalu rasa yang miskin
Getaran maksud jiwa ingin bersama
Berdua dengan hati yang lain

Seolah tak ingin engkau pergi
Tak rela kau menangis pilu
Tak kubiarkan dalam lelah merajah
Yang jiwaku mau, bibirmu tetap tersenyum sendu
Meski mustahil selalu begitu
Hanya berusaha untuk selalu

Semilir sejuk cahaya matamu…
Lembut merdu nyanyian bahasamu
Lentik sempurna alunan tanganmu
Karenanya….
Hancur sudah prasangka membatu
Hanyutkan diriku dalam sungai pesonamu
Tak kuat kalbuku hentikan nafsu
Dan jiwaku telah berpilih tentu
Datanglah kasih, bahagiakan hidupku

Jumat, 23 Desember 2011

Pandan Alas



Madiun, antara 1968-1972 , di mana saat itu banyak terjadi gejolak yang mempengaruhi keadaan kota madiun saat itu, bersamaan dengan itu banyak perguruan persilatan lahir dan memprakarsai berdirinya perguruan-perguruan baru,  saat itu seorang Mantan (pensiunan) Anggota AURI (angkatan Republik Indonesia) Bp Koestari Ady Andaya yang memiliki  ilmu olah raga dalam bidang Persilatan pun merasa memiliki peluang besar untuk mendirikan sebuah perguan/persilatan.
Nama KI AGENG PANDAN ALAS diambil dari tokoh golongan putih, yang ber tempat tinggal di klorok, wonosobo, gunung kidul. Beliau hidup pada zman Kerajaan Demak di bawah pemerintahan Sultan Trenggono. Pada masa ini Kerajaan Demak banyak terjadi pembrontakan terhadfap pemerintahan yang syah. Ki ageng pandan alas sebagai seorang tokoh merasa wajib ikut mempertahankan Kerajaan Demak.
Ki ageng pandan alas dalam menghadapi musuh-musuhnya dihadapinya tidak menggunakan kekerasan, melainkan dihadapinya dengan cara duduk bersila sambil melantunkan tembang dandanggulo yang berisi petuah-petuah yang baik sehingga akhirnya membuat musuhnya atau lawannya menjadi sadar akan perbuatannya yang selanjutnya tidak jadi melawan dengan kakarasan.
Oleh karena itu, Persilatan ki ageng pandan alas tidak seperti persilatan yang lainnya. Pepatah mengatakan “lain koki lain masakan, ojo digebyah uya podho asine”. Jangan samakan pandan alas dengan yang lain. Di pandan alas tidak ada istilah “pendekar”. Dan sampai kapanpun persilatan ki ageng pandan alas tidak ada “pendekarnya”. Disini juga tidak mengajarkan “tenaga dalam”.
Tujuan di pandan alas adalah mempersiapkan diri untuk mendapatkan panggilan Tuhan yang terakhir yaitu sebuah kematian yang  indah. Yang artinya walaupun blajar silat atau olah kanuragan, namun orang pandan alas dilarang membuat kerusakan dimuka bumi ini sehingga pandan alas dilarang melepasdkan tangan nya untuk menyakiti orang lain. Jangankan memukul, ngrasani saja tidak boleh. Namun apabila dalam keadaan terjepit, maka pandan alas wajib hukumnya membela diri.
Dengan di bantu beberapa sahabatnya Persilatan Pandan Alas melaporkan diri Bergabung dengan Ikatan Pencak silat Indonesia IPSI, setelah di telaah dan di survei Oleh IPSI bahwagrakan senam dan jurus yang dimiliki persilatan Pandan Alas ini merupakan gerakan seni Beladiri pencak Silat, selanjutnya pada tanggal 10 November 1972 Turunlah surat keputusan dari IPSI yang Menerangkan Bahwa Keluarga Persilatan Ki Ageng Pandan Alas ini di Akui sebagai anggota Oleh IPSI. maka tanggal 10 November 1972 tersebut  di Ploklamirkan sebagai hari berdirinya Persilatan Ini.

KOESTARI ADY ANDAYA   yang mendapatkan semua senam dan jurus dari para Gurunya melalui media MIMPI yang berangsur-angsur ia dapatkan, seperti antara sadar dan tidak sadar ia ada yang menyerang dan dari serangan-serangan itulah tersusun sebuah Jurus-Jurus yang di miliki kelauarga persilatan ini, Untuk Jurus Rohani Persilatan ini pun terus mencari yaitu semua yang tertulis di dalam AL Qur’an dan Al hadist, sehingga antara jurus gerak(kanuragan) dan jurus Rohani bila di gabungkan akan menjadi suatu Jurus yang Bernama Jurus Taqwa yaitu suatu Jurus yang Meng Esakan Allah SWT,  karna Tidak ada daya serata Upaya yang dapat dicapai Manusia tanpa se ijin Allah.
        Menganai ajaran-ajaran ki ageng pandan alas tidak bias disampaikan disini dikarenakan sangat luas dan memerlukan waktu yang cukup lama. Bagi para pembaca yang ingin tahu lebih dalam mengenai pandan alas bias langsung menjadi anggota persilatan ini dengan tanpa dipungut biaya sepeserpun.
        `Demikian sedikit uraian menaenai keluarga persilatan ki ageng pandan alas, semoga uraian singkat ini bisa bermanfaat bagi siapa saja.



PENULIS